Rabu, 10 Februari 2010

Batu Pirus 700 juta tahun ada di Indonesia

Batu misterius ini dikenal sebagai Batu Pirus (turquoise) Persi. Dari segi jenisnya, dinyatakan sebagai sangat langka dibandingkan dengan Giok dan Jamrud. Berbentuk kapak lonjong dengan ukuran panjang 19,5 cm, lebar 5,7 cm dan tebal (pada bagian yang paling cembung) 3,4 cm.

Berdasarkan sertifikat batuan yang dikeluarkan GEM-AFIA Bandung Nomor 002/SER/CGA/VIII/2002 tertanggal 2 Agustus 2002 disebutkan ciri-ciri batu tersebut, seperti bentuk dan ukurannya. Beratnya 417 gram, warna hijau kekuningan mengandung urat-urat berwarna hitam, kilap resinous, bisa menarik magnet (urat hitam), struktur padat, tembus cahaya (trainslusen), berat jenis 2,69 gram/cm3, goresan putih, kekerasan empat skala mohs.

Sertifikat batuan yang ditandatangani H. Sujatmiko, Dipl. Ing (Geologist-Gemologis ITB) menyimpulkan, "Walaupun secara sifat petrofisika tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa batuan yang diperiksa adalah batuan asli alam jenis Serpentin yang mengandung urat-urat Magnetit." Dalam sertifikat itu juga disebutkan catatan, "Batuan Serpentin berwarna hijau kekuningan, tembus cahaya dan mengandung urat-urat magnetit yang menempel di magnet merupakan jenis batuan yang sangat langka. Di Indonesia, batuan jenis ini berasosiasi dengan batuan ultrabasa berumur (berusia) Pra-Tersier atau lebih tua dari 65 juta tahun."

Namun, ketika diceritakan tentang ihwal asal batu ini dari pegunungan Arab, Sujatmiko yang sudah 10 tahun belakangan menekuni penelitian batuan di Indonesia memperkirakan usianya di atas 700 juta tahun. "Usianya bisa di atas 700 juta tahun. Sebab, di Bukit Sofa dan Marwah, umur batuannya di atas 700 juta tahun".

Batu ini pada awalnya diketahui berada di tangan seorang guru Islam / aulia di Tapanuli, Sumatera Utara bernama Sultan Badullah (1675-1825) yang bergelar Sheikh Wali Jamiil Muhammad. Lalu sempat ‘hilang’ selama sekitar 177 tahun hingga kemudian muncul kembali secara misterius dan kini berada di tangan H. Mangarahon Dongoran, juga di Tapanuli

kalimaya

Jamrud

Mirah Ruby

Blue Saphire

Peluang Usaha Batu Suiseki

Peluang Usaha Unik: Berburu Batu Suiseki



Bagi mereka yang paham terhadap seni dari Jepang, pasti tahu tentang batu suiseki. Bagi masyarakat umum, suiseki mungkin masih terdengar aneh di telinga masyarakat Indonesia. Bagi masyarakat Semenanjung Korea, Jepang, dan Taiwan, seni batu ini hadir dengan berbagai nama.

Di Korea, suiseki disebut Su-Seok, yang artinya ‘batu berumur tua'. Di China, batu-batu ini akrab dipanggil shangshe,yang artinya ‘batu-batu indah'. Di Jepang sendiri disebut suiseki, yang artinya ‘batu air'. Meski mempunyai banyak panggilan, pengertiannya tetap sama, yakni batuan bernilai seni tinggi yang tercipta secara alamiah akibat proses alam yang berhubungan dengan air. Selintas batuan suiseki terlihat biasa saja. Namun, jika diperhatikan secara seksama, batuan itu bisa berbentuk menyerupai sesuatu, seperti bentuk binatang, atau bentuk alam seperti gunung, tebing, dan sejenisnya.
Seni ini muncul kira-kira 1.500 tahun lalu, sekitar tahun 618 sampai 907. Waktu itu, masanya kerajaan Dinasti Tan dan Sung. Di negeri Tiongkok itu, suiseki lahir dengan sebutan Shang-Sek atau Yah-Sek. Artinya, batu yang dapat dinikmati keindahannya dalam jenis dan arti yang lebih luas. Nama suiseki berasal dari akar kata Sui-Sek dalam bahasa Cina, yang berarti batu air.

Konon, sekitar 3.000 tahun yang lalu alkisah ada seorang rakyat biasa negeri Song menemukan sepotong batu. Karena percaya itu sangat bernilai maka batu tersebut disimpan baik-baik. Tamu-tamu yang berkunjung mengamati batu tersebut dan mulai menyenanginya. Pada awal Dinasti Shang (20 abad S.M) kegemaran terhadap seni batu mulai memasyarakat dan populer.

Nah, karena batu-batu tersebut sangat bernilai, maka sebenarnya sangat layak untuk dijadikan satu peluang usaha. Kuncinya adalah memahami seni suiseki dan punya jiwa petualang. Untuk mendapatkan jenis batu suiseki, tidaklah sulit. Bagi penggemar suiseki, Indonesia justru adalah surganya. Iklim tropis dan kondisi alam yang memungkinkan batu-batu indah ini mudah ditemukan. Jadi, jangan heran kalau suiseki di Indonesia tidak kalah menarik dibanding suiseki dari Korea, Jepang, atau Taiwan. Namun mencari batu-batu yang memiliki bentuk seni tinggi butuh suatu ketelatenan dan jiwa petualang yang tinggi. Biasanya batuan seperti itu banyak ditemukan di alam terbuka dan daerah-daerah yang dekat dengan aliran sungai.

Untuk daerah yang cukup kaya akan batu suiseki, Sumatera Barat merupakan ladang emas suiseki. Mulai Sungai Ombilin, Batanghari, Sijunjung, Sawah Lunto sampai sungai di Payakumbuh, merupakan tempat paling kaya akan batu suiseki. Namun tidak hanya di Sumatera Barat, di daerah lain pun sebenarnya kalau kita paham dan sering mengeksplor wilayah-wilayah lain, mungkin saja kita bisa menemukan ladang emas sendiri.

Soal harga, tentu sangat ditentukan oleh nilai artistik dari batu tersebut. Untuk itu sebenarnya diperlukan pemahaman tentang seni suiseki itu sendiri. Terkadang penilaian subyektif lebih banyak bermain di sini. Namun, tetap saja ada aturan dan patokan dari nilai suiseki ini, seperti salah satunya adalah originalitas batu tersebut. Selain itu harus dipastikan bahwa bentuk dari batu tersebut dibentuk oleh alam, bukan oleh tangan manusia.

Prospek bisnis ini sebenarnya cukup menjanjikan, apalagi skalanya bisa pada tingkat ekspor. Para pecinta suiseki di luar negeri menyukai hasil batu alam yang dihasilkan Indonesia. Namun karena kurangnya para pengusaha batu alam ini, permintaan dari luar negeri seringkali tidak bisa dipenuhi.

Seni Batu tidak akan membosankan

Penggunaan Batu Alam Untuk Perindah Taman



Ingin memberi kesan berbeda pada jalan taman rumah Anda?

Pilihan bisa Anda tujukan pada bentuk lantai bertekstur batu alami yang bisa dibentuk sesuai dengan keinginan. Kiat-kiat jitu yang bisa dilakukan sendiri. Alat-alat yang dibutuhkan adalah bak yang sudah dialasi oleh kawat untuk pegangan semen, semen, pasir macam batu alam semen putih sikat kawat dan sikat gigi.Langkah -langkah yang harus dilakukan :

1. Campur pasir, semen, dan air sesuai takaran yang dibutuhkan sehingga menjadi adukan semen.
2. Tuang dan ratakan adukan ke atas cetakan yang terlebih dahulu dialasi kawat pegangan.
3. Ratakan dan padatkan adukan sesuai dengan bentuk cetakan.
4. Taburkan batu alam diatasnya hingga padat sesuai kebutuhan (adapun jenis batu yang dapat digunakan   adalah : batu bengkulu, batu flores, batu kolam atau jenis yang lain).
5. Setelah padat, batu alam tersebut diletakkan dengan tujuan untuk dibenamkan sebagian kedalam adukan semen.
6. Supaya adukan cepat kering, beberapa menit kemudian taburkan semen kering secukupnya kemudian bersihkan dengan sikat kawat.
7. Lakukan be rulang kali hingga tektur batu alam terlihat.
8. Setelah itu, taburkan semen putih untuk memberikan kesan menonjol pada batu alam.
9. Ratakan dengan sikat ijuk berulang kali hingga mendapat hasil memuaskan.Setelah selesai, lantai bertekstur dapat digunakan untuk memperindah taman Anda.


DAPUR BERNUANSA ALAMI

INTERIOR DAPUR YANG BERNUANSA ALAMI sangatlah berpengaruh dalam keseharian kita, suasana yang nyaman mengalirkan sensasi tersendiri dalam mengalirkan enerji yang lembut dan memberikan nuansa inspiratif. Ruang dapur yang panas sering membuat kita malas beraktifitas dan berlama-lama di dapur. Bagaimana mengatasi suasana dapur yang panas?Banyak cara yang bisa dilakukan untuk menciptakan suasana dapur menjadi nyaman. Pengunaan unsur-unsur alam dalam dekorasi tata interior dapur ANDA layak untuk dicoba.BATU ALAM Pemanfaatan bentuk-bentuk relief dari bahan natural seperti batu padas, batu bata, batu granit maupun jenis batuan lainnya memunculkan efek natural dapur. Batuan alami yang sering digunakan cenderung batu kali dengan unsur hitam yang disusun berdasarkan motif dan potongan batu sehingga terbentuk guratan nat pada batu. Aksentuasi dekoratif batu lebih menarik jika proses perawatan dilakukan secara berkala dengan cairan khusus pembersih dinding batu.

Aplikasi TeknisPemasangan Batu Alam

1. Batu alam dibersihkan dengan air/ Direndam terlibuh dahulu dan dikeringkan
2. Tahapan coating (pelapisan transparasi)
3. Penentuan corak batu
4. Penempelan batu di dinding dengan semen atau lem KRA.

Jenis Batu

1. Batu Pacitoroso, semburat warna kehijau-hijauan
2. Batu Candi, warna gelap
3. Batu Teras, polos cenderung kalem

DEKOR DINDING Dinding yang biasanya berfungsi sebagai pembatas ruang, memungkinkan diolah sebegai media dekoratif. Adopsi motif-motif flora sebagai ilustrasi dekor akan menetralisir kesan panas didapur, detail motif flora memberikan kesan sejuk dan teduh. Dinding bermotif flora biasanya tersedia di toko-toko bangunan dengan aneka motif (daun-daunan, buah, bunga), namun tidak ada salahnya jika ANDA mencoba dekorasi dengan sentuhan artististik kreasi sendiri. Sketsa desain berikut ini menampilkan motif-motif daun pisang.Aplikasi Teknis Buat pola desain daun-daun pisang pada dinding tembok maupun keramik mengunakan pensil. Berikan pewarnaan menggunakan cat minyak dan kuas sesuai pola karakter warna daun. Lakukan finishing akhir materi gambar dengan clear coating, agar elemen dekor dinding lebih awet dan tahan lama.


Tips Memasang Batu Alam

Memasang batu alam tak jauh berbeda dengan memasang keramik. Namun, tentu saja ada beberapa hal yang berbeda. Berikut tips memasang batu alam:

1. Sebelum dipasang, sebaiknya batu alam direndam dalam air. Sebab batu alam memiliki pori- pori yang besar sehingga bila ditempel langsung biasanya mudah lepas
2. Bila akan dipasang pada dinding, kupas acak permukaan dinding agar batu alam akan lebih kuat menempel pada dinding
3. Gunakanlah semen khusus atau semen instan agar batu alam lebih kuat menempel
4. Batu alam memiliki presisi yang tidak terlalu pas. Penyimpangan ukuran pada batu alam bisa mencapai 5 mm atau bahkan 1 cm. Kalau sudah begini, hasilnya bisa dipastikan tidak akan rapi. Karena itu perhatikan benar presisi batu pada saat membeli, dan gunakan tukang yang sudah berpengalaman dalam pemasang batu alam
5. Batu alam relatif berat karenanya Anda membutuhkan semen yang lebih banyak, mutu pasir yang baik dan air yang bersih sebagai 'lem' penempel. Makin rendah mutu adukan, makin mudah batu tersebut lepas. Pastikan pula adukan semen diaplikasikan secara merata pada permukaan batu yang akan ditempel jangan hanya bagian tengahnya
6. Jangan membiarkan bekas semen di permukaan batu sampai kering. Batu memiliki sifat porous (menghisap air) sehingga apabila semen didiamkan di permukaan batu sampai kering, maka akan sangat sulit dihilangkan
7. Setelah pemasangan, sikat permukaan batu dan keringkan. Lalu lapisi dengan cairan coating. Apabila sering terkena air permukaan batu akan anti jamur dan lumut serta mengkilat. Jika selalu kering tentunya akan tahan lebih lama lagi.


Trend Batu Alam

TREN mode “kembali ke nuansa alami” (back to nature) untuk arsitektur, interior, dan pendukung-pendukungnya masih digemari oleh masyarakat Indonesia. Hal ini terwujud dari pengaplikasian material alam berupa batu alam pada sebuah hunian.Dengan berbagai jenis dan karakter, batu alam mampu beradaptasi sehingga selaras dengan berbagai gaya desain bangunan. Karena batu alam dapat memberi kesan akrab, hangat, dan tidak kaku.Tovie, dari Yuka Stone art, saat ditemui okezone pameran International Furniture and Craft Fair (IFFINA) 2008 di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu, mengatakan, memakai batu alam memang bisa memberikan kesan dingin. Karena itu, semua batu alam dapat disesuaikan dengan gaya rumah apapun, baik modern minimalis, atau rumah klasik.Menurutnya, batu alam yang berwarna-warni mulai dari merah, putih, kuning, hingga hijau, dapat membedakan karakteristik sebuah gaya rumah.“Kalau yang limestone yellow bisa digunakan untuk rumah bergaya mediterania. Untuk rumah minimalis dapat memakai white grey atau white atau green, jadi tetap minimalis tapi kesan dinginnya dapat,” bebernya.Nah, agar batu alam tampil cantik dibutuhkan cara khusus seperti pola pemasangan, finishing batu alam, proses pemasangan yang baik, serta perawatan secara rutin. Selain itu, juga diperlukan berbagai macam solusi untuk mengatasi masalah yang biasa terjadi pada batu alam, baik yang dipasang di eksterior maupun interior.Masih menurutnya, pola pemasangan batu alam pun amat beragam.

Namun, tidak semua batu alam dapat dipasang dengan pola yang sama, hal ini disebabkan oleh sifat fisik dan tekstur batu alam yang berbeda-beda. Mulai dari berbagai macam bentuk finishing hingga mozaik batu alam yang eksotis.“Semua batu alam ini ada yang berasal dari batu kali, batu marmer, batu serut, limestone, hingga sandstone. Untuk tampilan batu alam pun memiliki bentuk-bentuk yang unik mengikuti perkembangan tren terkini. Bahkan, batu alam mozaik yang dapat digunakan untuk dinding dan lantai menjadi primadona. Di mana untuk memasangnya mudah karena sudah dilengkapi net di belakangnya, jadi seperti keramik,” kata wanita ramah ini.Menurutnya, finishing batu alam sangat beragam. Mulai dibuat dengan mesin bubut, ada yang ditapah, carving, ada yang diiris dengan cuting mesin. Hanya, karena Indonesia beriklim tropis memiliki curah hujan dan matahari yang banyak.“Hal utama yang harus diperhatikan dalam mengaplikasikan batu alam adalah perawatannya. Sebab seringkali rentan lumut dan airnya pun membawa lumut, makanya harus ada pelapis (coating) yang disesuaikan batu alamnya. Kalau batu limestone minimal enam bulan sekali dicoating ulang, sementara jenis marbel dapat bertahan hingga setahun sekali,” ungkap Tovie.Menurutnya lagi, batu alam yang khusus digunakan untuk area interior dapat berupa tempat lilin, tempat dupa, dan aksesori untuk pemanis meja. Hanya yang membedakan semua batu alam tersebut adalah warna dan kekerasannya. Bagaimana, tertarik mengaplikasikannya untuk hunian Anda?(tty)